Siapapun yang menang tidak boleh ada yang menggoyang untuk kepentingan-kepentingan yang tidak baik. Bali harus aman karena mata pencaharian Bali dan PAD Bali itu dari Pariwisata. Kalau tidak aman berpengaruh terhadap kunjungan pariwisata, PAD Bali juDenpasar (ANTARA) -
Komandan Resor Militer (Danrem) 163/Wira Satya Brigadir Jendral TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra meminta warga masyarakat agar tetap menjaga iklim multikultural untuk keberlangsungan pariwisata Bali.
Saat acara silahturahmi dengan wartawan di Denpasar, Bali, Rabu, Danrem mengatakan multikulturalisme merupakan bagian tak terpisahkan dari kekuatan pariwisata Bali sehingga memungkinkan roda perekonomian Bali berjalan baik.
"Masyarakat Bali tidak bisa bekerja sendiri tanpa didukung kehadiran saudara-saudara dari luar Bali. Artinya kehadiran mereka di Bali berdampak positif terhadap pariwisata Bali," kata dia.
Karena itu, Danrem mengajak masyarakat untuk tidak mementingkan ego sektoral dan mengesampingkan kondisi multikultural yang ada. Untuk menopang kehidupan masyarakat yang multikultural itu, toleransi dan penghargaan atas adat budaya setempat juga harus tetap dijunjung agar tidak ada kesalahpahaman antara kelompok sehingga taksu Bali tetap terjaga.
"Mereka juga harus mendukung adat dan budaya Bali, termasuk juga pengusaha," katanya.
Dia menegaskan Bali harus aman dari kepentingan-kepentingan politik, individu atau pun kelompok tertentu. Hal itu berlaku juga bagi kontestan calon kepala daerah yang berlaga di Pilkada 2024 di Bali.
"Siapapun yang menang tidak boleh ada yang menggoyang untuk kepentingan-kepentingan yang tidak baik. Bali harus aman karena mata pencaharian Bali dan PAD Bali itu dari Pariwisata. Kalau tidak aman berpengaruh terhadap kunjungan pariwisata, PAD Bali juga," katanya.
TNI sendiri, kata dia, tetap menjaga netralitas sesuai amanat Undang-undang Republik Indonesia dan arahan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dan KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak.
"Saya sangat memegang teguh netralitas TNI. Saya sudah tegaskan kepada jajaran, kita harus betul-betul netral, tidak memihak salah satu pasangan calon," katanya.
Dia menegaskan akan memberikan sanksi tegas sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku bagi prajurit TNI di wilayah Korem 163/Wira Satya yang melanggar netralitas tersebut.
Untuk mendukung pengamanan Pilkada, Korem 163/Wira Satya mengerahkan 3.000 personel untuk membantu pihak Kepolisian Daerah Bali di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.
Untuk mendukung pengamanan Pilkada, Korem 163/Wira Satya mengerahkan 3.000 personel untuk membantu pihak Kepolisian Daerah Bali di seluruh Kabupaten/Kota di Bali.
Pewarta: Rolandus Nampu
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024